KTM Tawarkan Strategi Optimalkan Produksi Padi
Direktur
Koperasi Kulitugu Mandiri sekaligus PPL, petugas penyuluh pertanian Kecamatan
Sliyeg, Erdono, menawarkan strategi dalam mengoptimalkan produktivitas lahan
sawah. Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Pertanian RI yang ingin
menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Namun
sayangnya, produktivitas lahannya sering pasang surut, tidak konstan. Tahun ini
produksi per ha mencapai 7 ton, tahun depan kadang naik menjadi 9 ton.
Selain kendala akibat alam, faktor lainnya adalah kesuburan tanah. Erdono
mengatakan, seharusnya para petani diwajibkan meneliti terlebih dahulu kondisi
PH tanahnya.
"Dengan
menggunakan pupuk organik dan pengujian PH tanah, produktivitas padi akan lebih
stabil,” ujarnya saat terjun langsung mengawal permulaan musim tanam Koperasi
KTM yang dipimpinya, Sabtu (22/12/2018).
Dia
menjelaskan, keunggulan pengujian PH tanah adalah untuk mengetahui tingkat
keasaman tanahnya. PH tanah yang baik adalah 7, jika kurang dari tujuh bisa
diberikan kapur sebagai penetrasinya. Jika lebih dari 7 bisa diberikan zat
sulfur.
Dia
mengungkapkan, rendahnya produktivitas tanaman padi bisa saja akibat tanahnya
yang bersifat asam maupun basa. Kapur dan Sulfur bisa merekayasa PH tanah
menjadi normal. Sehingga produksi akan meningkat.
***
0 komentar :
Posting Komentar